Supaya kuku terawat,
terihat bersih, dan mengkilap, Anda bisa melakukan manikur dan pedikur dengan
rutin. Namun, baik manikur maupun pedikur dapat menimbulkan luka bila tidak
dilakukan dengan benar. Penderita diabetes yang sulit menyembuhkan luka tentu
harus berhati-hati bila ingin menjalaninya. Dengan adanya risiko tersebut,
bolehkah penderita diabetes melakukan perawatan kuku melalui kedua prosedur
ini?
Hal
penting seputar perawatan kuku bagi penderita diabetes
Jika Anda menderita
diabetes, maka Anda harus ekstra hati-hati saat menjalani manikur ataupun
pedikur. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda untuk memastikan
bahwa kulit tangan dan kaki Anda tidak rentan mengalami luka. Setelah itu,
pastikan bahwa Anda memahami hal berikut:
1.
Tempat manikur dan pedikur harus bersih
Penderita diabetes harus
memastikan bahwa salon tempatnya menjalani perawatan kuku bersih dan steril.
Beritahu orang yang menangani kuku Anda bahwa Anda menderita diabetes, lalu
tanyakan prosedur sanitasi alat yang digunakan.
Pemotong kuku, tempat
berendam kaki, dan semua alat yang berkontak langsung dengan bagian tubuh harus
dibersihkan menggunakan larutan pembersih usai digunakan.
2.
Jelaskan mengenai kondisi Anda
Jelaskan kondisi Anda
kepada orang yang melakukan manikur atau pedikur agar mereka lebih lembut dan
berhati-hati. Jangan ragu untuk mengatakan apa pun yang membuat Anda khawatir.
Sering kali, penderita
diabetes juga mengalami kerusakan saraf pada kaki sehingga tidak bisa merasakan
perih saat pedikur menimbulkan luka. Praktisi tidak akan menyadarinya dan hal
ini berbahaya bagi Anda.
3.
Lewati prosedur yang dapat merusak kulit
Jika Anda menderita
diabetes, maka Anda bisa melewati prosedur perawatan kuku yang berisiko
menimbulkan luka. Jangan membiarkan praktisi manikur dan pedikur memotong
kutikula (kulit di sekitar kuku) atau menggunakan alat yang tajam untuk
membersihkan bagian bawah kuku. Kotoran di bawah kuku bisa dibersihkan dengan
mudah setelah kaki Anda berendam.
4.
Jangan mencukur rambut kaki sebelum pedikur
Mencukur rambut kaki
dapat menyebabkan timbulnya goresan atau bahkan luka. Goresan yang timbul
akibat bercukur biasanya berukuran kecil dan bisa saja tidak terlihat.
Namun, dampaknya amat
berbahaya bagi penderita diabetes karena luka kecil sekalipun dapat berkembang
menjadi infeksi parah. Inilah sebabnya penderita diabetes tidak disarankan
mencukur rambut kaki sebelum menjalani perawatan kuku.
5.
Periksa suhu air untuk merendam kaki
Sebelum merendam kaki
Anda, pastikan bahwa suhu air rendaman tidak terlalu panas. Kerusakan saraf
pada kaki membuat penderita diabetes tidak dapat merasakan panas, padahal suhu
yang terlalu tinggi berbahaya bagi kaki Anda.
Jika Anda tidak yakin
dengan keamanan dan kebersihan alat perendam kaki yang digunakan, Anda bisa
meminta praktisi pedikur untuk menggunakan handuk yang dibasahi air hangat.
Manikur dan pedikur
sebenarnya bermanfaat karena dapat membersihkan dan melembapkan permukaan
kulit. Penderita diabetes pun boleh menjalani perawatan kuku dengan kedua
prosedur ini selama keamanan dan kebersihannya terjamin.
Namun, jika Anda merasa
tidak nyaman selama menjalani manikur dan pedikur, jangan ragu untuk
mengatakannya kepada praktisi. Anda juga dapat menghentikan prosesnya jika
praktisi tidak berhati-hati dalam menangani kuku tangan dan kaki Anda.
Bagaimanapun, kesehatan Anda adalah hal utama yang harus diprioritaskan.
Konsultasikan Masalah Diabetes Anda di:
Whats App: 082274212967 atau klik disini goo.gl/nR2XbQ
Semoga Bermanfaat bagi kita semua :)
#diabetsolution
#pedulidiabet
Whats App: 082274212967 atau klik disini goo.gl/nR2XbQ
Semoga Bermanfaat bagi kita semua :)
#diabetsolution
#pedulidiabet
Belum ada tanggapan untuk "Rentan Terluka, Bolehkah Penderita Diabetes Melakukan Manikur dan Pedikur?"
Posting Komentar