Orang yang memiliki lemak berlebih pada bagian perut
bisa menyebabkan perut buncit. Ini bukan hanya mengurangi rasa kepercayaan diri
dalam berpakaian karena munculnya lipatan pada perut tapi juga dikaitkan dengan
penyakit diabetes. Apakah benar, bila orang dengan perut buncit berisiko
terkena diabetes? Simak ulasannya berikut ini.
Apa penyebab perut buncit?
Perut buncit menunjukkan lemak pada perut berlebih dan
menandakan seseorang mengalami obesitas sentral. Kondisi ini terbentuk karena
pola hidup yang tidak sehat, seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan
lemak trans dan bergula, pola tidur yang buruk, kurang gerak, dan mengonsumsi
alkohol.
Saat seseorang mengonsumsi makanan berlemak atau
bergula, maka asupan makanan kalori lainnya harus diperhatikan; disesuaikan
dengan asupan kalori per hari. Ini juga harus disesuaikan dengan aktivitas yang
dilakukan. Jika tidak seimbang, maka berat badan akan menjadi bertambah dan
perut buncit pun bisa terjadi.
Kemudian, meningkatnya stres bisa menyebabkan orang
sulit untuk tidur sehingga pola tidur menjadi buruk. Seiring waktu, hormon
kortisol akan terus meningkat dan memicu penyimpanan lemak di perut. Kemudian, mengonsumsi alkohol bisa menekan pembakaran lemak dan kalori
pada tubuh.
Memiliki perut buncit berarti
meningkatkan risiko diabetes
Lemak sebenarnya tidak hanya terdapat pada perut saja,
tetapi ada juga di paha, pantat, dan lengan atas. Lemak pada tubuh digunakan
sebagai cadangan energi dan membantu protein untuk memperbaiki sel-sel tubuh
yang rusak. Walaupun lemak bermanfaat, kelebihan lemak yang mengakibatkan
penumpukan bisa berakibat buruk pada kesehatan.
Lemak pada perut yang berlebih disebabkan oleh lemak
visceral yang menumpuk dan diisi dengan kelebihan trigliserida. Ini bisa
menyebar ke organ hati, pankreas, jantung, dan organ lainnya bila penumpukan
terus terjadi.
Pankreas adalah organ yang memproduksi insulin. Saat
lemak terus menumpuk pada pankreas, ini akan mengganggu keseimbangan gula darah
dalam tubuh. Sebab pankreas akan terus memproduksi insulin, tapi sel tidak
menggunakan insulin dengan benar. Sel menjadi tidak sensitif, yaitu tidak menyerap
glukosa sebagai energi hingga akhirnya glukosa akan terus menumpuk. Kondisi ini
disebut dengan resistensi insulin yang menjadi penyebab penyakit diabetes.
“Ketika sel-sel lemak masuk ke perut dan menumpuk,
lemak tersebut akan menghalangi kerja insulin yang diperlukan untuk menurunkan gula darah,” papar dr. Gerald Bernstein, direktur
program pengelolaan diabetes di Gerald J. Friedman Diabetes Institute, dilansir
dari Health.
Mengatasi perut buncit berarti
mengurangi risiko diabetes dan penyakit kronis lainnya
Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat merupakan
kunci untuk mencegah diabetes. Ini termasuk mengatasi kelebihan berat badan
yang menyebabkan perut buncit. Untuk itu, Anda perlu menjaga kebutuhan kalori
per harinya, misalnya mengurangi makanan dan minuman yang mengandung
karbohidrat tinggi. Olahraga juga membantu orang dengan perut buncit untuk menurunkan berat badan. Semua itu harus dilakukan dengan rutin
dan sesuai dengan kondisi Anda.
Menjaga berat badan tetap ideal tentu menghindari Anda
dari perut buncit. Bukan hanya diabetes, kelebihan berat tubuh juga dikaitkan
dengan penyakit stroke, tekanan darah tinggi, perlemakan hati, dan serangan
jantung. Menghitung indeks massa tubuh, ini membantu Anda untuk mengetahui
apakah Anda kelebihan berat badan atau tidak dengan mengukur lemak tubuh
berdasarkan berat tubuh dan tinggi badan. Untuk menghitung berapa indeks massa
tubuh Anda, hitung dengan Kalkulator
BMI ini.
----------------------------------------------------------------------------
Konsultasikan
Masalah Diabetes Anda di:
Whats App:
+6282274212967 atau klik disini>>> goo.gl/nR2XbQ
BBM :
D32B723D atau klik disini http://blck.by/2xpjp70
Semoga
Bermanfaat bagi kita semua :)
Belum ada tanggapan untuk "Apakah Benar Orang Dengan Perut Buncit Berisiko Kena Diabetes? "
Posting Komentar