Menurut American College of Foot and Ankle Surgeons, penderita diabetes memiliki risiko 15% untuk terkena borok (ulkus diabetes). Borok yang terjadi pada penderita diabetes biasanya terjadi akibat dampak neuropati atau kerusakan jaringan saraf yang merupakan komplikasi dari diabetes. Diabetes juga menjadi penyebab utama kejadian amputasi (non-traumatik) yang dilakukan di Amerika Serikat. Sekitar 14 hingga 24% pasien diabetes harus menjalani amputasi akibat mengalami luka pada bagian tubuh dan tidak dirawat dengan baik.
Penyebab borok kaki pada
penderita diabetes
Borok yang terjadi pada penderita diabetes biasanya
dikibatkan oleh beberapa hal yaitu:
1. Sirkulasi darah yang tidak baik
Kerusakan pembuluh darah dimulai dari
pembuluh-pembuluh darah kecil, yang biasanya banyak terdapat di bagian tangan
dan kaki. Namun, bagian tubuh yang paling sering mengalami borokan (ulkus
diabetes) terjadi pada tubuh bagian bawah, hal ini disebabkan tubuh bagian
bawah seperti kaki jauh dari sirkulasi darah utama. Diketahui bahwa sebesar
10-20% borokan yang terjadi pada penderita diabetes terjadi di kaki bagian
bawah.
Sirkulasi darah yang tidak baik merupakan salah satu
komplikasi dari diabetes. Hal ini akan memperlambat penyembuhan luka, karena
luka tidak dapat asupan dan ‘obat’ yang seharusnya di dapat dari darah yang
mengalir. Jika hal ini terus terjadi, dapat menimbulkan luka yang infeksi dan
kemudian muncul borok.
2. Kerusakan saraf
Menurut Kementerian Kesehatan Indonesia, sebanyak 54%
penderita diabetes mengalami kerusakan saraf sebagai komplikasi dari penyakit
diabetes. Kerusakan saraf diakibatkan oleh tingginya gula darah pada penderita
diabetes. Gula merupakan bahan utama dalam metabolisme sel.
Ketika gula tidak
tersalurkan dengan baik ke dalam sel-sel pada tubuh, maka sel akan mengalami
‘kelaparan’. Jika kejadian ini terjadi terus-menerus dapat menyebabkan kematian
pada sel. Kematian pada sel saraf dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan
saraf. Kerusakan saraf ini kemudian menurunkan sensitivitas tubuh, salah
satunya sensitivitas pada kaki dalam merasakan benda tajam.
3. Luka yang terinfeksi
Berhubungan dengan dua faktor sebelumnya, luka yang
tidak sembuh disebabkan oleh sirkulasi darah yang tidak baik dan gula tidak
terasalurkan dengan baik. Luka sulit sembuh dan menjadi tempat berkembangnya
bakteri dan virus.
4. Penurunan sistem imun
Penderita diabetes memiliki sistem imunitas yang
rendah, yang kemudian menyebabkan luka semakin lama sembuh dan mudah terkena
infeksi.
Borok pada penderita diabetes
tak selalu terasa sakit
Sakit bukanlah gejala utama yang terjadi pada luka
yang diderita oleh penderita diabetes, karena biasanya mereka malah tidak
merasakan sakit pada kaki yang luka. Hal pertama yang sering muncul adalah
nanah atau cairan yang keluar pada luka, kemudian akan muncul kemerahan dan
pembengkakan pada luka dan lama-kelamaan menimbulkan bau yang kurang sedap.
Gejala lain yang ditimbulkan jika luka semakin parah
adalah luka terlihat menghitam karena semakin banyak sel yang mati akibat
tidak mendapatkan makanan dari pembuluh darah. Kemudian akan menjadi gangrene,
di mana sel-sel yang mati akan semakin banyak dan muncul pada permukaan sekitar
luka. Ketika ini terjadi, biasanya tindakan medis yang dilakukan adalah
melakukan operasi untuk mengangkat jaringan mati atau borok tersebut.
Bagaimana cara merawat borok pada
penderita diabetes?
Jika terdapat luka pada penderita diabetes, yang dapat
dilakukan untuk mencegahnya menjadi masalah yang serius dan mempercepat
penyembuhan luka tersebut adalah:
1. Rawat dan periksa luka secara
berkala
Jangan remehkan luka yang kecil, karena dari luka
kecil yang tidak dirawat dengan baik, dapat menjadi tempat tumbuhnya bakteri
yang dapat menyebabkan infeksi.
2. Bersihkan luka
Bilas luka dengan air yang mengalir untuk
menghilangkan kotoran pada luka tersebut, jangan gunakan sabun, karena dapat
membuat luka iritasi. Gunakan salep antibiotik untuk mencegah infeksi dan tutup
dengan menggunakan perban yang steril. Ganti perban secara berkala setiap hari
dan bersihkan kulit di sekitar luka menggunakan sabun. Waspada dan perhatikan
luka apakah muncul infeksi atau tidak.
3. Periksa ke dokter
Periksakan luka tersebut ke dokter, walaupun hanya
luka kecil jangan menunggu luka tersebut menjadi parah dan semakin besar.
Semakin kecil dan semakin dini luka tersebut diperiksakan ke dokter, maka
semakin tinggi dan cepat proses penyembuhannya.
4. Hindari kontak fisik dan memberi
tekanan pada luka
Pada penderita diabetes sering kali ditemukan luka
pada bagian bawah kaki, sebaiknya tidak memberikan tekanan. Contohnya jika luka
berada di telapak kaki, maka usahakan tidak berjalan terlalu banyak.
5. Pakai alas kaki yang aman dan
tertutup
Memakai alas kaki yang tertutup dan tebal akan
menghindarkan penderita diabetes terkena hal-hal yang berpotensi melukai kulit.
----------------------------------------------------------------------------
Konsultasikan
Masalah Diabetes Anda di:
Semoga
Bermanfaat bagi kita semua :)
Belum ada tanggapan untuk "Tips Merawat Borok Kaki Pada Penderita Diabetes "
Posting Komentar