Gula hampir tidak bisa
dilepaskan dari makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari. Rasanya yang
manis memang menambah kenikmatan. Es krim, soda, permen, hingga nasi putih
semuanya mengandung gula.
Namun, tahukah Anda
gula bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan jika dikonsumsi secara
berlebihan? Tak hanya diabetes, ada berbagai penyakit lain yang secara langsung
maupun tidak langsung diakibatkan oleh konsumsi gula berlebih. Berikut
macam-macam penyakit akibat gula yang bisa menyerang Anda.
1.
Penyakit jantung
Penyakit akibat gula
yang pertama adalah penyakit jantung. Dr. Frank Hu, Profesor Nutrisi di the
Harvard T.H. Chan School of Public Health mengatakan semakin banyak Anda
mengonsumsi gula tambahan maka semakin meningkat pula risiko Anda terkena
penyakit jantung. Bahkan dalam penelitian yang diterbitkan di Journal of the
American Medical Association, dinemukan fakta orang yang 17 hingga 21 persen
kalorinya berasal dari gula tambahan memiliki risiko meninggal akibat penyakit
jantung sebesar 38 persen lebih tinggi.
Hubungan antara
banyaknya konsumsi gula dan berakibat pada penyakit jantung sebenarnya tidak
secara langsung. Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat membuat hati bekerja
lebih keras. Pasalnya, hati memetabolisme gula dengan mengubah karbohidrat
menjadi lemak. Lama kelamaan, jika kebiasaan mengonsumsi gula berlebih tidak
Anda hentikan, maka lemak akan menumpuk di hati dalam jumlah besar dan
menyebabkan terjadinya perlemakan hati (fatty liver). Perlemakan hati inilah
yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
Selain itu, mengonsumsi
terlalu banyak gula juga dapat meningkatkan tekanan darah dan peradangan kronis
yang memicu penyakit jantung.
2.
Obesitas
Obesitas menjadi penyakit
akibat gula yang bisa menjadi memicu berbagai penyakit kronis. Menurut British
Dietetic Association (BDA), makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan
mengandung banyak kalori. Semakin banyak Anda mengonsumsi makanan dan minuman
yang mengandung gula, semakin banyak pula kalori yang Anda konsumsi.
Gula mematikan sistem
kendali nafsu makan seseorang. Sehingga biasanya sekali saja Anda makan dan
minum manis, Anda tidak bisa berhenti dan ingin mengonsumsi makanan manis
lainnya. Tanpa sadar, kalori yang dikonsumsi bisa melebihi batas normal.
Akibatnya, jika kebiasaan ini dibiarkan terus menerus maka bukan tidak mungkin
Anda mengalami berat badan berlebih.
Padahal, Anda tidak
disarankan untuk mengonsumsi gula lebih dari 10 persen asupan kalori harian,
umumnya sekitar 70 gr untuk pria dan 50 gr untuk wanita. Sedangkan dalam satu
kaleng minuman bersoda saja kalorinya mencapai 35 gr. Untuk itu, jika Anda
ingin mengonsumsi makanan dan minuman manis, gunakan pemanis rendah kalori.
Selain menghindari lonjakan gula darah, pemanis ini juga tidak mengandung
banyak kalori yang bisa membuat Anda cepat gemuk.
3.
Hiperglikemia
Hiperglikemia adalah
penyakit gula darah tinggi sebagai komplikasi dari diabetes. Biasanya, berbagai
faktor yang dapat memicu diabetes mengalami hiperglikemia yaitu makanan yang
tidak dijaga, kurang gerak, obat-obatan nondiabetes yang bisa menaikkan gula
darah, dan melewatkan konsumsi obat penurun gula darah atau suntik insulin.
Hiperglikemia termasuk
masalah kesehatan yang bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Biasanya, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi pada mata, ginjal, saraf, dan
juga jantung. Tak hanya itu, hiperglikemia juga bisa menyebabkan Anda mengalami
koma.
Untuk itu, selain
mengikuti berbagai aturan minum obat yang dianjurkan dokter, Anda juga perlu
mengendalikan jenis makanan yang dikonsumsi. Usahakan untuk menghindari
berbagai makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan jika sudah memiliki
diabetes untuk mencegah keparahan kondisi.
4.
Kerusakan gigi
Tahukah Anda, gula
ibarat magnet bagi bakteri jahat di dalam mulut. Kelompok bakteri ini
menghasilkan asam di mulut setiap kali Anda makan gula. Bakteri jahat ini
memakan gula yang Anda makan dan membentuk plak pada gigi.
Plak adalah lapisan
lunak dan lengket di gigi yang terdiri dari 70 persen bakteri yang berasal dari
air liur. Plak pada gigi yang tidak hilang dengan air liur dan tidak terangkat
saat disikat membuat pH mulut menurun sehingga membuatnya menjadi lebih asam.
Serangan asam berulang
menyebabkan hilangnya mineral di email gigi. Lama-lama, hal ini bisa melemahkan
dan menghancurkan email gigi yang pada akhirnya bisa membentuk lubang kecil di
gigi. Jika dibiarkan, lubang ini akan terus membesar hingga menyebar ke lapisan
gigi yang lebih dalam dan bisa mengakibatkan rasa sakit.
Saat gigi mulai rusak
Anda akan merasakan berbagai gejala seperti sakit gigi, sakit saat mengunyah,
dan gigi sensitif terhadap makanan dan minuman manis, panas, atau dingin.
5.
Alzheimer
Alzheimer adalah
penyakit degeneratif yang mengakibatkan hilangnya neuron (sel otak) dan
sinapsis (persimpangan antara sel-sel otak) secara bertahap. Kondisi ini
mengakibatkan penurunan fungsi otak seiring berjalannya waktu. Penurunan daya
ingat, kemampuan berpikir, serta perubahan perilaku sehari-hari menjadi
tanda-tanda penyakit Alzheimer. Hingga akhirnya, saat Alzheimer sudah cukup
parah, pengidapnya tidak lagi mampu melakukan berbagai kegiatan tanpa bantuan
orang lain.
Ternyata, penelitian
menemukan hubungan antara konsumsi gula dengan penyakit Alzheimer. Peneliti
dari University of Bath, Inggris, menemukan fakta bahwa kelebihan glukosa dapat
merusak enzim penting di otak yang merespon peradangan. Akibatnya terganggunya
enzim tertentu ini, sel-sel otak lebih mudah mengalami peradangan yang bisa
berujung pada Alzheimer. Namun, penyakit akibat gula yang satu ini bisa masih
membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk dapat memastikan keduanya benar-benar
saling berhubungan.
Konsultasikan Masalah Diabetes Anda di:
Whats App: +6282274212967 atau klik disini goo.gl/nR2XbQ
Semoga Bermanfaat bagi kita semua :)
#diabetsolution
#pedulidiabet
Whats App: +6282274212967 atau klik disini goo.gl/nR2XbQ
Semoga Bermanfaat bagi kita semua :)
#diabetsolution
#pedulidiabet
Belum ada tanggapan untuk "5 Masalah Kesehatan Akibat Konsumsi Gula Berlebih (Selain Diabetes)"
Posting Komentar