Pradiabetes adalah kondisi
dimana level gula darah lebih tinggi dari biasanya, namun tidak cukup tinggi
untuk dikategorikan sebagai diabetes. Kondisi ini (pradiabetes) hampir selalu
muncul sebelum seseorang mengalami diabetes tipe 2 yang lebih serius.
Pradiabetes merupakan kondisi kesehatan yang hampir tidak memiliki gejala sama
sekali.
Para ahli selalu
menyampaikan pentingnya melakukan diagnosa pradiabetes, agar dapat dilakukan
tindakan pengobatan dini dan terhindar dari kondisi kesehatan yang lebih
serius. Sebagai contoh, diagnosa dan penanganan dini terhadap diabetes dapat
mencegah terjadinya diabetes tipe 2, termasuk komplikasi yang biasa menyertai
diabetes seperti penyakit jantung, kerusakan mata dan ginjal.
Karena tidak
menunjukkan gejala sama sekali, kondisi pradiabetes sering terlewatkan begitu
saja hingga akhirnya berlanjut ke kondisi diabetes tipe 2 atau komplikasi
penyakit lain yang berhubungan dengan tingginya kadar glukosa (gula darah).
Itulah mengapa sangat penting untuk melakukan pengecekan kadar gula darah
secara rutin, agar dapat dilakukan diagnosa dan tindakan pencegaha dini
terhadap diabetes.
Gejala Pradiabetes
Walaupun kebanyakan orang yang mengalami pradiabetes
tidak menunjukkan gejala sama sekali, ada kemungkinan kecil bagi penderita
untuk mengalami gejala awal
diabetes seperti sering merasa haus, frekuensi buang air kecil yang
meningkat, pandangan kabur, hingga kelelahan. Gejala-gejala tersebut
intensitasnya bisa saja sangat ringan, sehingga jarang dihubungkan dengan
kondisi pradiabetes.
Tes di lab medis akan dapat menunjukkan tanda-tanda
kondisi pradiabetes pada seseorang.
Siapa saja yang seharusnya melakukan tes pradiabetes?
Seseorang sebaiknya
melakukan tes pradiabetes apabila:
- Berusia diatas 45 tahun
- Memiliki berat badan yang berlebihan (overweight dan obesity), dengan BMI/indeks massa tubuh diatas 25.
- Memiliki faktor resiko diabetes, diantaranya:
- Tidak aktif secara fisik, jarang berolahraga
- Memiliki riwayat diabetes di keluarga
- Memiliki riwayat penyakit jantung di keluarga
- Memiliki riwayat mengalami diabetes gestasional saat kehamilan
- Memiliki tanda-tanda kondisi resistensi insulin
Pentingnya Mengenali dan Menangani
Pradiabetes
Dengan mengidentifikasi tanda-tanda pradiabetes sebelum
terjadinya diabetes, seseorang dapat mencegah kondisi diabetes tipe 2 dan juga
komplikasi penyakit yang biasa menyertai kondisi tersebut, seperti penyakit
jantung dan lain sebagainya.
Sebuah penelitian terbaru yang disebut Diabetes
Prevention Program (DPP) menyatakan bahwa penderita pradiabetes yang
mengadopsi pola hidup sehat, seperti menjalankan pola makan atau diet sehat
serta meningkatkan aktifitas fisik (olahraga) dapat mencegah terjadinya
diabetes. Bahkan banyak diantara mereka yang mampu mengembalikan level gula
darahnya menjadi normal.
Pengobatan Pradiabetes
Penanganan terhadap diabetes dilakukan dengan cara
mengadopsi gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, serta mengobati
kondisi yang menjadi faktor resiko diabetes. Secara umum, tindakan penaganan
pradiabetes antara lain:
- Menjalankan diet sehat dan menurunkan berat badan. Atur pola dan jenis makanan yang dikonsumsi. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi, jika perlu. Dengan menurunkan berat sebanyak 5-10% dari total berat badan dapat menghasilkan banyak perbedaan.
- Olahraga. Bukan hal baru, namun bisa jadi paling menentukan dalam usaha menangani pradiabetes. Disarankan untuk melakukan olahraga selama 30 menit sehari, minimal 5 hari dalam seminggu.
- Berhenti merokok.
- Mengobati/mengontrol kondisi tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
----------------------------------------------------------------------------
Konsultasikan
Masalah Diabetes Anda di:
Whats App:
+6282274212967 atau klik disini>>> goo.gl/nR2XbQ
BBM :
D32B723D atau klik disini http://blck.by/2xpjp70
Semoga
Bermanfaat bagi kita semua :)
Belum ada tanggapan untuk "Pradiabetes dan Diabetes"
Posting Komentar