Anda mungkin tahu bahwa sejumlah penyakit kronis
dapat mengurangi kesuburan. Tapi kenapa diabetes sangat berpengaruh pada
kesuburan pria? Dan apakah ada cara mengatasinya?
Untuk menjawab hal ini, pertama-tama kita perlu
tahu dulu apa yang dimaksud dengan diaetes. Diabetes, seringkali disebut
sebagai diabetes mellitus oleh para dokter, adalah penyakit metabolik di mana
seseorang memiliki tingkat gula darah yang tinggi, baik karena produksi insulin
tidak memadai, atau karena sel-sel tubuh tidak merespon dengan baik terhadap
insulin, atau keduanya. Pasien dengan tingkat gula darah yang tinggi biasanya
akan mengalami poliuria (sering buang air kecil), mudah haus (polidipsia), dan
mudah lapar (polifagia).
Bagaimana diabetes mempengaruhi kesuburan pria?
Penelitian menunjukkan bahwa pria dengan diabetes
tipe 1 mungkin memiliki lebih banyak kerusakan DNA dalam sperma mereka, yang
dapat menghambat kesuburan.
Ini hanya penelitian kecil-kecilan dan tidak
membuktikan bahwa diabetes tipe 1 menyebabkan ketidaksuburan pada pria. Sebagai
perbandingan, para peneliti juga pernah mempelajari air mani dan sampel darah
dari 29 pria tanpa diabetes yang pernah menjalani tes infertilitas. Hasilnya, para
pria dengan diabetes memiliki volume air mani yang lebih rendah daripada
laki-laki tanpa diabetes. Tapi volume air mani pasien dengan diabetes
masih dalam batas normal yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).
Jumlah, bentuk, pergerakan (motilitas) dari
sperma dari pria yang mengidap diabetes 1 sama saja dengan pria normal tanpa
diabetes. Tapi ketika peneliti menganalisis DNA sperma, mereka menemukan lebih
banyak kerusakan DNA pada sperma pria yang mengidap diabetes. “Kerusakan sperma
dapat meningkatkan ketidaksuburan,” demikian kesimpulan yang diambil para
peneliti.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan kerusakan
DNA. Namun, yang masih tidak jelas adalah apakah benar diabetes memiliki andil
dalam kerusakan DNA yang dilihat dalam penelitian tersebut
Penelitian ini tidak melibatkan pria tanpa
diabetes yang belum pernah menjalani tes infertilitas. Menurut para peneliti,
pria-pria ini mungkin memiliki lebih sedikit kerusakan DNA pada sperma mereka
daripada sekelompok pria yang jadi subjek penelitian.
Jadi, maksudnya apa?
Sederhananya begini: seorang pria yang mengidap
diabetes dan tidak mengontrol kadar glukosanya akan memiliki lebih sedikit
kemungkinan untuk menghamili pasangannya. Dan saat ia sudah berhasil membuahi
pasangannya hingga kehamilan terjadi, risiko keguguran dan cacat lahir pun
mungkin jauh lebih tinggi.
Bagaimana cara menanganinya?
Jika Anda mengidap diabetes, wajar saja jika Anda
bertanya-tanya apakah aman bagi Anda untuk berusaha mendapatkan buah hati saat
ini. Memang penting untuk mengerti risiko apa yang akan mempengaruhi kesuburan
jika kadar gula Anda dibiarkan tinggi. Tapi penting juga untuk memahami bahwa
selama kita menjaga kadar glukosa tetap normal, ini dapat mengurangi risiko dan
meningkatkan kesempatan untuk hamil dengan aman serta menghasilkan bayi yang
sehat.
Kunci untuk kehamilan yang sukses tentu saja
dengan berkonsultasi kepada endokrinologi dan dokter kandungan Anda untuk
memastikan kadar glukosa Anda tetap stabil sejak beberapa bulan sebelum mencoba
hamil, dan juga selama masa kehamilan. Dengan perencanaan yang baik dan
dedikasi untuk makan makanan yang tepat dan sehat, kesempatan untuk mendapatkan
buah hati menjadi lebih tinggi, walaupun Anda mengidap diabetes.
Belum ada tanggapan untuk "Benarkah Diabetes Bikin Pria Jadi Tidak Subur?"
Posting Komentar