Neuropati diabetik
adalah jenis kerusakan saraf yang terjadi karena penyakit diabetes. Kadar gula
darah yang tinggi dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan kerusakan pada
serabut saraf di seluruh tubuh, seperti tungkai, kaki, peredaran darah, jantung,
sistem pencernaan, dan saluran kemih. Neuropati diabetik termasuk komplikasi
serius dari penyakit diabetes.
Gejala Neuropati Diabetik
Gejala neuropati diabetik umumnya berkembang secara
bertahap dan penderita baru menyadarinya setelah terjadi kerusakan saraf yang
signifikan. Berdasarkan lokasi saraf yang rusak, neuropati diabetik dibagi
menjadi empat jenis, yaitu mononeuropati, neuropati otonom, femoral
neuropathy, serta neuropati perifer.
Mononeuropati atau neuropati fokal mengenai saraf
tertentu pada di wajah, batang tubuh, atau kaki. Meski gejalanya dapat terasa
menyakitkan, kondisi ini dapat membaik dengan sendirinya dalam waktu
beberapa minggu atau bulan. Gejala yang timbul dari mononeuropati di antaranya
adalah:
- Lumpuh
pada salah satu sisi wajah.
- Nyeri
pada tulang kering, kaki, panggul, punggung bagian bawah, paha depan,
dada, atau perut.
- Rasa
sakit di belakang mata, mata sulit fokus, atau penglihatan ganda.
Jenis neuropati diabetik berikutnya adalah neuropati
otonom, yaitu kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf yang
mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti pencernaan, saluran kemih, genital, dan
sistem vaskular (pembuluh darah). Gejala yang ditimbulkan antara lain:
- Pada
sistem pencernaan: kembung, diare, sembelit, muntah, atau nyeri hulu hati.
- Pada
sistem vaskular: detak jantung menjadi lebih cepat, tekanan darah rendah,
pusing, mual, muntah, atau pandangan menjadi gelap seusai berdiri dengan
cepat (hipotensi ortostatik).
- Pada
sistem genital: disfungsi ereksi, vagina kering, atau sulit orgasme
- Pada
saluran kemih: kembung, inkontinensia urine, atau kesulitan mengosongkan
kandung kemih (pada saat buang air kecil serasa tidak tuntas).
Jenis neuropati diabetik yang ketiga adalah fermoral
neuropathy, atau sering juga disebut diabetic amyotrophy, yaitu
kondisi yang menyerang saraf-saraf yang terletak di pinggul, bokong, paha, atau
tungkai. Gejala yang ditimbulkan antara lain:
- Sulit
bangun dari posisi duduk.
- Perut
menjadi bengkak.
- Nyeri
hebat pada pinggang, paha, atau bokong.
Jenis neuropati diabetik yang terakhir adalah
neuropati perifer. Jenis yang paling banyak diderita ini menyebabkan kerusakan
pada sistem saraf perifer, terutama pada tungkai dan kaki. Gejala yang
dapat muncul berupa:
- Kesemutan
pada kaki bagian bawah, atau terasa panas.
- Kram
atau nyeri.
- Refleks
berkurang.
- Kehilangan
keseimbangan dan koordinasi.
- Otot
lemah.
- Masalah
serius pada kaki serius, seperti infeksi, tukak, nyeri sendi dan tulang,
atau perubahan bentuk (deformitas).
- Kebas
atau penurunan kemampuan merasakan sakit dan perubahan suhu.
Penyebab Neuropati Diabetik
Neuropati diabetik disebabkan oleh gabungan dari
beberapa faktor. Faktor utamanya adalah kadar gula darah yang tinggi dalam
waktu lama yang membuat dinding pembuluh darah (kapiler) menjadi lemah
sehingga tidak bisa memberi asupan oksigen dan gizi pada saraf. Pada
akhirnya, sel saraf menjadi rusak.
Sedangkan faktor lain yang berperan dalam neuropati
diabetik adalah faktor genetik, peradangan saraf yang disebabkan oleh respon
autoimun, serta kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok, yang menyebabkan
kerusakan pada saraf dan pembuluh darah.
Risiko penderita diabetes mengalami neuropati akan
semakin tinggi jika:
- Diabetes
diderita dalam waktu lama dengan kadar gula darah yang tidak terjaga
dengan baik.
- Mengalami
gangguan pada ginjal sehingga racun dalam darah meningkat dan dapat
menimbulkan kerusakan saraf.
- Merokok.
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan arteri menyempit dan mengeras,
sehingga aliran darah ke kaki menjadi berkurang. Kondisi ini membuat luka
lebih sulit untuk sembuh.
- Memiliki
berat badan berlebih.
Diagnosis Neuropati Diabetik
Diagnosa awal neuropati diabetik dibuat berdasarkan
gejala, riwayat kesehatan, serta pemeriksaan fisik. Untuk menegakkan diagnosa,
dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang lain, meliputi:
- Pemeriksaan
Kecepatan Hantar Saraf (KHS), untuk menilai kecepatan hantaran impuls
saraf pada tangan dan kaki.
- Pemeriksaan
respon saraf terhadap perubahan suhu dan getaran.
- Pemeriksaan
sistem saraf otonom, untuk mendeteksi terjadinya neuropati otonom pada
pasien yang memperlihatkan gejalanya. Dalam pemeriksaan
ini, dilakukan pengukuran tekanan darah pasien dalam berbagai posisi,
serta dinilai juga kemampuan tubuh pasien untuk mengeluarkan keringat.
- Tes filament
untuk memeriksa kepekaan terhadap sentuhan.
- Tes
elektromiografi (EMG), untuk mengukur besarnya impuls listrik di dalam
otot. Pemeriksaan ini dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan KHS.
Komplikasi Neuropati Diabetik
Komplikasi serius yang dapat timbul dari penyakit
neuropati diabetik adalah:
- Berkurangnya
kepekaan terhadap gejala-gejala hipoglikemia (kadar gula rendah) yang
muncul.
- Masalah
pencernaan, seperti konstipasi, diare, dan gastroparesis.
- Keringat
berlebih atau sebaliknya berkurang akibat kelenjar keringat yang tidak
berfungsi secara normal.
- Infeksi
saluran kemih dan inkontinensia urine.
- Penyakit
sendi Charcot, yaitu kondisi yang ditandai dengan pembengkakan sendi,
penurunan sensasi, hingga cacat atau perubahan bentuk sendi.
- Kematian
jaringan kaki. Infeksi yang menyebar akibat diabetes dapat menyebabkan
jaringan kaki mengalami kematian yang tidak dapat diobati sehingga harus
diamputasi.
Konsultasikan Masalah Diabetes Anda
di:
Whats App: +6282274212967 atau klik
disini>>> goo.gl/nR2XbQ
BBM : D32B723D atau klik disini http://blck.by/2xpjp70
Semoga Bermanfaat bagi kita semua :)
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian Neuropati Diabetik"
Posting Komentar