Kortisol meningkatkan tekanan darah dan kadar glukosa
darah, dan diabetes merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi akibat
sindrom Cushing yang tidak diobati.
Apa itu sindrom Cushing?
Sindrom Cushing terjadi ketika tubuh Anda memiliki
tingkat hormon kortisol tinggi secara tidak normal. Hal ini dapat terjadi
karena berbagai alasan, alasan paling umum adalah terlalu sering menggunakan
obat kortikosteroid.
Gejalanya seperti wajah yang berbentuk bulat,
peningkatan berat badan tubuh bagian atas, dan kulit yang memar dengan mudah.
Perempuan juga dapat mengalami lebih banyak jumlah rambut pada tubuhnya dan
menstruasi yang jadi tidak teratur. Pria dapat masalah ereksi dan masalah
kesuburan. Anak-anak yang memiliki kondisi ini sering mengalami kegemukan dan
memiliki tingkat pertumbuhan yang lambat.
Tidak ada tes definitif tunggal untuk sindrom Cushing.
Selain itu pemeriksaan fisik, darah, air liur, dan tes urine biasanya
diperlukan. Setelah diagnosis, tes tambahan diperlukan untuk mengidentifikasi
penyebabnya. Pengobatan akan tergantung pada penyebab spesifik. Obat bisa
membuat tingkat kortisol terkontrol.
Sindrom Cushing juga dikenal sebagai sindrom Cushing
atau hiperkortisolisme.
Apa tanda-tanda dan gejala sindrom
Cushing?
Ada banyak gejala yang berbeda dari kondisi ini, yang
paling umum di antaranya adalah:
- Jaringan
lemak yang biasanya meningkat di sekitar pinggang, punggung atas, antara
bahu dan wajah
- Lengan
dan kaki ramping, kontras secara signifikan dengan timbunan lemak di
sekitar bagian tengah tubuh anda
- Pipi
bengkak dengan bercak merah
- Striae
– strechmark merah atau ungu, yang bisa menyerupai garis-garis
belang, umumnya ditemukan pada perut, dekat ketiak atau di sekitar
payudara dan paha
- Jerawat
- Kulit
tipis yang mudah memar
Wanita mungkin mengalami rambut wajah dan tubuh yang
lebih tebal dari biasanya (hirsutisme) dan periode menstruasi yang terlewat
atau tidak teratur.
Pria mungkin mengalami kehilangan libido, kesulitan
mencapai ereksi, dan hilangnya kesuburan.
Tekanan darah tinggi dan kadar glukosa darah tinggi
(hiperglikemia) mungkin sering dialami pada orang dengan sindrom Cushing.
Anak-anak dengan kondisi ini umumnya mengalami
obesitas dan memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat.
Apa penyebab sindrom Cushing?
Kondisi ini disebabkan tingginya tingkat hormon yang
disebut kortisol secara tidak normal. Kortisol diproduksi oleh kelenjar adrenal
dan membantu beberapa fungsi tubuh Anda, termasuk:
- Mengatur
tekanan darah, dan sistem kardiovaskular
- Mengurangi
respon inflamasi oleh sistem kekebalan tubuh
- Mengkonversi
karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi
- Menyeimbangkan
efek insulin
- Respon
stres
Tubuh Anda dapat menghasilkan kortisol yang tinggi
untuk berbagai alasan, termasuk:
- Tingkat
stres yang tinggi pada trimester akhir kehamilan
- Pelatihan
atletik
- Malnutrisi
- Alkoholisme
- Depresi
atau gangguan panik
Penyebab paling umum dari sindrom Cushing adalah
penggunaan obat kortikosteroid (seperti prednison) dosis tinggi untuk jangka
waktu yang panjang. Obat-obat ini umumnya diresepkan untuk mencegah penolakan
organ transplantasi. Mereka juga digunakan untuk mengobati penyakit inflamasi
(seperti lupus dan radang sendi). Penggunaan dosis tinggi steroid injeksi untuk
pengobatan nyeri punggung juga dapat menyebabkan sindrom ini.
Dosis steroid yang lebih rendah dalam bentuk
inhalansia (seperti yang digunakan untuk asma) atau krim (seperti yang
diresepkan untuk eksim) biasanya tidak menyebabkan sindrom Cushing.
Penyebab lainnya:
- Tumor
kelenjar pituitari, yang juga dikenal sebagai penyakit Cushing (kelenjar
pituitari terlalu banyak menghasilkan hormon adrenokortikotropik, atau
ACTH)
- Sindrom
ACTH ektopik (tumor biasanya ditemukan di paru-paru, pankreas, tiroid,
atau kelenjar timus)
- Sindrom
Cushing familial (sindrom Cushing umumnya tidak diwariskan, tapi mungkin
ada kecenderungan diwariskan dan mengakibatkan tumor kelenjar endokrin)
- Kelainan
kelenjar adrenal atau tumor
Anda berada pada risiko yang tinggi terkena gangguan
ini jika Anda mengalami obesitas atau jika Anda memiliki diabetes tipe 2 dengan
kadar glukosa darah yang tidak terkontrol dan tekanan darah tinggi.
Bagaimana dokter mendiagnosis
penyakit ini?
Tidak ada tes definitif tunggal untuk sindrom Cushing.
Diagnosis melibatkan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan review dari
riwayat medis dan gejala Anda. Tes laboratorium yang membantu diagnosis mungkin
termasuk:
- Tes
urine bebas kortisol selama 24 jam
- Pengukuran
plasma kortisol tengah malam dan pengukuran kortisol saliva larut malam
- Uji
dosis supresi deksametason rendah (LDDST) (tes darah)
Setelah kondisi ini didiagnosis, penyebab produksi
kortisol berlebih pada Anda masih harus ditentukan. Tes untuk membantu
menentukan penyebabnya mungkin termasuk:
- Uji
stimulasi corticotropin-releasing hormone (CRH)
- Uji
dosis supresi deksametason tinggi (HDDST) (tes darah)
- Tes
pencitraan, seperti computed tomography (CT) scan dan MRI (MRI)
Kondisi yang relatif langka ini biasanya didiagnosis
pada orang dewasa antara usia 20-50 tahun.
Apa pengobatan untuk sindrom
Cushing?
Pengobatan akan tergantung pada apa yang menyebabkan
terjadinya masalah ini. Dokter mungkin meresepkan obat untuk membantu
mengontrol produksi kortisol dan meredakan gejala.
Jika Anda menggunakan kortikosteroid, perubahan obat
atau dosis mungkin diperlukan. Jangan mencoba untuk mengubah dosis sendiri.
Pengawasan medis yang ketat mungkin diperlukan.
Tumor bisa menjadi kanker (ganas) atau bukan kanker
(jinak). Operasi pengangkatan mungkin diperlukan. terapi radiasi atau
kemoterapi juga mungkin dianjurkan.
Konsultasikan
Masalah Diabetes Anda di:
Semoga
Bermanfaat bagi kita semua :)
Belum ada tanggapan untuk "Komplikasi Diabetes: Sindrom Cushing "
Posting Komentar